Apakah kriteria kebangkitan, dan apa yang menghalangi kebangkitan dan
menyebabkan kemerosotan yang lebih jauh pada umat ?
Muqaddimah
Pada tanggal 3 Maret 1924, khilafah Utsmaniyyah yang berpusat di Turki runtuh.
Sistem pemerintahan Islam (khilafah) yang telah berjalan selama 1302 tahun
(622-1924 M) tersebut kemudian digantikan oleh sistem republik sekuler oleh
sang munafiq
, Mustafa Kemal At-Taturk yang berkonspirasi dengan Inggris. Peristiwa tersebut menjadi momentum runtuhnya peradaban Islam sekaligus sebagai tonggak perjuangan kebangkitan Islam.
, Mustafa Kemal At-Taturk yang berkonspirasi dengan Inggris. Peristiwa tersebut menjadi momentum runtuhnya peradaban Islam sekaligus sebagai tonggak perjuangan kebangkitan Islam.
Sejak saat itu, perjuangan umat Islam untuk mengembalikan khilafah terus
berlangsung hingga saat ini. Jumlah jama’ah dan partai-partai Islam telah
berkembang sedemikian pesat dan hampir sebagian besar dari mereka telah
menetapkan tujuan perjuangannya, yaitu mengembalikan khilafah Islam. Ironisnya,
sampai saat ini khilafah Islamiyah belum tegak. Apa penyebabnya ?
Makna Kebangkitan
Apakah makna kebangkitan ?
Apakah menjadi seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Australia ? Atau mengikuti Mekkah dan Madinah ? Atau
menyerupai Malaysia dan Brunei ? Atau barangkali seperti Jepang ?
Jepang memang menjadi kekuatan
dunia dalam bidang ekonomi, sains dan teknologi. Tapi Jepang lemah dalam bidang
militer dan akhlaq. Bahkan negeri ini terjebak dalam kehidupan yang
meterialistis, bagaikan robot-robot bernyawa namun kering dari kehidupan
ruhaniah.
Mekkah dan Madinah, siapapun
mengakui bahwa kedua kota tersebut adalah lambang ketinggian ruhaniah dan
akhlaq umat manusia. Namun Mekkah dan Madinah adalah dua kota suci umat Islam
yang dikungkung oleh rezim sekuler otoriter kerajaan Saudi Arabia . Ketinggian
dan kemuliaan akhlaq orang-orang yang berada di sana tidak mampu membangkitkan
peradaban Islam secara keseluruhan. Bahkan, di negeri tersebut, umat Islam
belum merdeka secara hakiki.
Amerika Serikat, Eropa ,
Australia dan negara-negara kapitalis lainnya, adalah sebuah bentuk kebangkitan
semu. Sebagaimana nasib negara-negara komunis-sosialis yang dipelopori Uni
Soviet dahulu, peradaban di bawah ideologi kapitalis ini pelan tapi pasti akan
menemui kehancurannya. Meskipun saat ini mereka menjadi kekuatan dunia dalam
seluruh aspek kehidupan, namun karena asas kebangkitannya salah dan tidak
sempurna (man made) maka kehancuran menjadi sebuah keniscayaan dan hanya
tinggal menunggu waktu.
Asas kebangkitan adalah pandangan hidup (way of life). Pandangan hidup
Islam bersumber dari Allah SWT, Pencipta Alam Semesta, berupa Al-Qur`an yang diturunkan
kepada Rosulullah Muhammad SAW. Pandangan hidup Islam terwujud dalam kalimat syahadat la ilaha illallah yang
menjadi asas dari seluruh aspek kehidupan. Seluruh aspek kehidupan ini meliputi
interaksi antara manusia dengan Tuhan-nya (sholat, puasa, haji, dan lain-lain),
interaksi manusia dengan dirinya sendiri (adab makan, adab berbicara, adab
berpakaian, perilaku baik dan sejenisnya) dan interaksi antara manusia dengan
manusia lainnya, seperti jual-beli, hukum, (yang di-implementasikan mencakup sistem
pemerintahan, sistem peradilan, sistem sosial, sistem ekonomi, hubungan luar
negeri dan sistem pendidikan). Seluruh aspek kehidupan manusia ini beserta
sistemnya pernah diterapkan secara sempurna dan menyeluruh melalui sistem
khilafah. Inilah makna dan asas
kebangkitan yang hakiki.
Syarat Kebangkitan
Apa syarat kebangkitan ?
1. Berjuang Ikhlas Lillahi Ta’ala
Allah SWT berfirman :
“Ingatlah, hanya kepunyaan
Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil
pelindung selain Allah (berkata) : “Kami tidak menyembah mereka melainkan
supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”.
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
pendusta dan sangat ingkar.” (QS. AZ-Zumar : 3)
Juga firman-Nya :
“Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat ; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah
: 5)
Dan firman-Nya :
“(Ingatlah) tatkala
pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a :
“Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah
bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (QS. Al-Kahfi : 10)
Rosulullah SAW bersabda :
“Setiap amal perbuatan
tergantung pada niatnya, barangsiapa berhijrah dengan niat hanya untuk Allah
dan Rosul-Nya, maka hijrahnya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, akan
tetapi barangsiapa yang berhijrah dengan niat untuk mencari dunia, atau karena
seorang wanita, maka dia akan mendapatkan sesuai dengan niatnya tersebut.”
(Bukhari dan Muslim)
Yang Menghancurkan Dakwah :
1.
Manusia yang mencintai Jabatan dan kekuasaan.
2.
Manusia yang mencari perhatian.
3.
Manusia yang berdakwah untuk mencari atau memenuhi kepentingan
pribadinya.
Rosulullah SAW bersabda :
“Jika seseorang memuji di
depanmu, dan kau memiliki pasir, maka siramlah pasir tersebut ke wajahnya.”
2. Iltizam untuk memahami syariat
Allah SWT berfirman :
“Apakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal-lah
yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar : 9)
Yang Tergelincir Akibat Ilmu :
1.
Seseorang yang bekerja keras di dunia, sehingga tidak pernah sempat
menuntut ilmu untuk memahami syariat, orang ini akan merugi karena hidupnya hanya
untuk dunia.
2.
Seseorang yang aktif berdakwah tetapi lupa menuntut ilmu.
3.
Seseorang yang aktif menuntut ilmu tapi tidak berdakwah.
3. Bekerjasama dan menghilangkan permusuhan
Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang mu’min
adalah bersaudara…” (QS Al-Hujuraat : 10)
Rosulullah SAW bersabda :
“Satu hal yang sangat aku takuti menimpa ummatku, yaitu Al-Harikah (saling
menghasut, mencela, dan sejenisnya)
4. Memiliki Pondasi Tauhid yang
Kuat (Al Walaa wal Baraa’)
Allah SWT berfirman :
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) ; sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada Thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 256)
Rosulullah SAW bersabda :
“Tanda iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah SWT dan membanci
karena Allah SWT dan bermuwalaat karena Allah, dan bermu’adaat juga karena
Allah SWT.” (HR.Bukhari)
5. Memiliki Tujuan
Tujuan : Ide (Fikrah) dan Metode (Thariqah), bersumber dari Allah SWT.
Struktur : Manajemen, hasil
fikir manusia.
Strategi : Menerbitkan buku,
majalah, buletin, seminar, demo, dan sebagainya.
6. Segala Sarana Yang digunakan Untuk Memenuhi
Tujuan
7. Tidak Ghulul (Fanatik Buta)
i. Jangan bertanya terlalu
berlebihan.
ii. Memilih yang termudah
Rosulullah SAW bersabda :
“Demi Allah, Jika Allah memberiku pilihan terhadap dua hal, maka aku akan
memilih yang mudah”
8. Tidak Meminta Jabatan
Abu Dzar datang ke Rosulullah SAW dan bertanya mengapa beliau tidak
mengangkatnya untuk diberikan jabatan tertentu, Rosulullah SAW menjelaskan
bahwa Abu Dzar adalah seseorang yang lemah dan tidak mampu untuk memimpin orang
lain.
9. Mafhum Realitas Politik
Selalu mengikuti perkembangan politik dan memahami realitas politik
berdasarkan sudut pandang Islam.
10. Selalu bertobat dan mengakui kesalahan
Allah SWT berfirman :
“(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain
dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan
Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah
dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan
dirimu suci. Dialah yang paling
mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” (QS. An Najm : 32)
Mendirikan Khilafah : Sebuah Kewajiban !
Mendirikan Khilafah adalah
sebuah kewajiban, yang harus dilakukan setiap individu muslim, melalui sebuah
jamaah (QS. Ali-Imran : 104), yakni untuk menyeru kepada Al-Ma’ruf yang asasi,
yang menjadi akar dari banyak kewajiban. Mendirikan Khilafah mempunyai batas
waktu tertentu dan bila berakhir akan membuat pekerjaan itu menjadi Fardlu
Muhattam.
Jamaah harus bekerja untuk
membasmi hukum kufur yang dominan dan menggantikannya dengan hukum Islam.
Kewajiban untuk mengangkat Khalifah
mempunyai batasan waktu, yang mana hal itu berarti bahwa tidak ada kata
santai dalam mengerjakan kewajiban itu.
Sebelum batas waktu berakhir,
hal ini masih berstatus Fardlu Kifayah. Hal itu berarti bahwa setiap individu mempunyai beban untuk
mengangkat Khalifah, tetapi tidak berdosa bila beberapa orang sudah mengangkatnya sebelum batasan waktu berakhir.
Setelah batas waktu berakhir,
kewajiban itu menjadi Fardlu Muhattam. Hal itu berarti bahwa setiap individu
sekarang mempunyai beban dan berdosa dan harus bekerja untuk menggantikan
kesemuanya itu.
Maka dari itu, mendirikan
khilafah adalah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk bekerja
mewujudkannya.
Kewajiban ini tidaklah dapat
dicapai secara individual karena hal ini melibatkan perubahan hukum dan
pemerintahan. Kema’rufan dan kemungkaran dalam masyarakat adalah berbeda dengan
kema’rufan dan kemungkaran individu. Allah SWT membuat perbedaan ini ketika
memerintahkan individu-individu, jamaah-jamaah dan negara untuk melaksanakan
kema’rufan, dan untuk mencegah kemungkaran.
Hal ini diketahui secara jelas.
Metode Menegakkan Khilafah : Mengikuti
Rosulullah SAW
Teladan dakwah adalah ittiba’
Rosulullah SAW. Karena hanya Rosulullah SAW sajalah yang dakwahnya dituntun
oleh metode ilahiah. Allah SWT telah menegaskan hal tersebut dalam firman-Nya :
“ Sesungguhnya telah ada pada
diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu….”. (QS 33 : 21).
Faktanya, Nabi SAW tidaklah
bekerja sendirian untuk mengubah masyarakat. Bahkan, beliau bekerja dengan para
sahabatnya, dalam sebuah jamaah.
Ketika Allah SWT berfirman dalam ayat :
”Maka dari itu siarkanlah secara
terang-terangan (terbuka) bahwa sesungguhnya telah dinyatakan kepadamu…..”,
Allah SWT memberi petunjuk agar
jamaah (dakwah) menjadi terbuka, semenjak pesan atau ayat tersebut
diturunkan. Juga setelah ayat tersebut disampaikan, para sahabat bergerak
mengelilingi Ka’bah dengan cara yang terorganisir. Kesimpulannya, Allah SWT
telah meminta kepada jamaah (dakwah) agar menyatakan dirinya secara terbuka.
Allah SWT mendefinisikan beban
hukum daerah gerakan (taqlif majal) adalah di
bumi. Allah SWT berfirman :
” Aku akan menciptakan manusia
di bumi (QS 2 : 30 )…”
“Dan kepunyaan Allah-lah timur
dan barat, maka kemanapun kamu menghadap, disitulah wajah Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Luas (Rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.…" (QS 2 : 115).
Dalam kaitan ayat tersebut,
Allah SWT telah memutuskan bahwa lahan kewajiban untuk semua manusia adalah
diseluruh bumi.
Ayat tersebut bersifat umum, tak
terbatas, tidak mengkhususkan dan hal apapun yang umum akan tetap umum sampai
Allah SWT mengkhususkannya. Maka barangsiapa menyatakan bahwa agama Allah SWT
tidaklah cocok atau tidak sesuai lagi dan tidak bisa dipraktekkan di penjuru
bumi, maka berarti dia telah mengingkari syahadat. Dan barang siapa saja tidak
bekerja untuk menjadikan agama Allah mendominasi setiap tempat di muka bumi
dimanapun dia berada, maka dia berdosa.
Terlebih lagi Allah SWT mengirim
kepada setiap masyarakat seorang nabi (setiap nabi diutus kepada masyarakat
tertentu), kecuali Rasulullah Muhammad SAW yang dikirim kepada semua jenis
manusia.Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya kami mengutusmu
untuk seluruh umat manusia…”.
Rasululllah SAW bersabda dalam
Musnad Imam Ahmad sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:
“Allah SWT memberiku 5 hal yang tidak pernah diberikan kepada
nabi-nabi lain sebelumnya…., setiap nabi dikirim/diutus kepada umatnya saja dan
Allah SWT mengutusku kepada semua golongan kulit hitam dan putih….”
Juga Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya kami utus kamu untuk mengatur urusan-urusan
manusia dan untuk menyampaikan wahyu dan
untuk memberi peringatan pada mereka tentang pertanggungjawabannya."
Bila agama Allah SWT tidak bisa
diterapkan kecuali dalam satu wilayah,
maka Islam akan dilucuti/dipreteli di tempat lain, dibawah klaim-klaim yang
salah; bahwa Islam misalnya hanya cocok
diterapkan di Timur Tengah saja. Syariah secara terang menjelaskan bahwa siapa
saja wajib bertanggungjawab atas apa yang dikerjakannya. Di sisi lain,
mengatakan bahwa pekerjaan untuk mendirikan khilafah tidak praktis/tidak nyata
dan hanyalah sebuah utopia, akan menjadikan seseorang berdosa.
Bekerja untuk mendirikan
Khilafah adalah Fardlu dan hanya itulah jalan untuk menghapus dosa dari leher
kita sebagai Muslim; yakni dengan
memenuhi metode ilahiah dimanapun kita berada. Metode ilahiah tidaklah
dapat dibatasi dan dilarang bahkan oleh qiyadah (pimpinan) dari semua
jamaah/partai karena hal itu bukanlah Iltizamaat Hizbiyah (disiplin partai),
misalnya perintah Amir Jamaah. Perintah tersebut lebih berstatus bagian
daripada Iltizamaat Islamiyyah (disiplin Islam), yakni dalam rangka memenuhi
perintah Allah SWT . Iltizamat Hizbiyah tidak berhubungan dengan Surat Ali
Imran ayat : 104, karena tugas–tugas ilahiah dalam ayat tersebut lebih mengarah
pada Iltizamaat Islamiyah. Sedangkan Iltizaamat Hizbiyyah berasal dari hadist
untuk mematuhi amir (pimpinan) selama dia memerintahkan yang sejalan dengan
Iltizamaat Islamiyah dan selama dia tidak mengajak untuk tidak patuh kepada
perintah Allah SWT.
Untuk mendirikan Khilafah (saat
ini) adalah Fardlu Kifayah Muhattam (Fardlu ‘ain yang sempurna atas Muslim
dimanapun berada sampai Khilafah telah berdiri di suatu tempat). Allah SWT
menjadikan manusia sebagai mukallaf di muka bumi dan Dia memerintahkan
manusia untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dan tanggungjawab-tanggungjawabnya.
Maka ketika Allah SWT memerintahkan kita untuk shalat atau berpuasa atau untuk
mengatur hidup dengan hukum Islam tanpa dibatasi tempat dan waktu, maka itu
berarti fardlu atas kita semua dimanapun kita berada sampai dalil-dalil syara’
menyatakannya dengan cara lain.
lo ko sedikit amat sya...he3
BalasHapusla kan di suruh abi
Hapustp jangn mainan laptop trs...sebentar lg tes sayang
BalasHapustp jangan mainan laptop trs..ya sayang..sebntar lg tes lo.
BalasHapus